Pengertian Hasil Belajar
Hasil
belajar terdiri dari dua kata yaitu hasil dan belajar. Hasil berarti sesuatu
yang tercipta karena adanya usaha yang dilakukan. Sedangkan belajar Gagne
mengemukakan bahwa, “Learning is change
in human disposition or capacity, ehich persists over a period time, and which
is not simply ascribable to process a growth.” Artinya belajar adalah
perubahan yang terjadi secara terus-menerus, bukan hanya disebabkan proses
pertumbuhan saja. Gagne mengemukakan bahwa belajar dipengaruhi oleh faktor dari
luar diri dan faktor dalam diri dan keduanya saling berinteraksi (Asis
Saefuddin dan Ika Berdiati, 2014:8).
Selanjutnya,
Soejanto menyatakan bahwa belajar adalah segenap rangkaian aktivitas yang
dilakukan dengan penambahan pengetahuan secara sadar oleh seseorang dan mengakibatkan
perubahan dalam dirinya yang menyangkut banyak aspek, baik karena kematangan maupun
karena latihan (Asis Saefuddin dan Ika Berdiati, 2014:8).
Berdasarkan
pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah segenap rangkaian
aktivitas yang dilakukan terus menerus yang dipengaruhi oleh faktor dari luar
diri dan faktor dalam diri dan keduanya saling berinteraksi yang menghasilkan
perubahan-perubahan pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.
Menurut
Arbangi, dkk (2016:177) hasil belajar adalah suatu kemampuan yang berupa
keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat latihan atau pengalaman. Dalam
hal ini, hasil belajar dapat didefinisikan sebagai tingkat penguasaan suatu
pengetahuan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti program belajar mengajar
sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan.
Gagne
dan Briggs menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh
seseorang sesudah mengikuti proses belajar. Sedangkan, Reigeluth mengemukakan
bahwa hasil belajar adalah perilaku yang dapat diamati yang menunjukkan
kemampuan yang dimiliki seseorang (Arbangi, dkk., 2016:179).
Sementara
itu, Bloom membagi hasil belajar mengajar ke dalam tiga ranah yang dikenal
dengan taksonomi Bloom yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah prikomotor
(Arbandi, dkk., 2016:179).
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang
terdiri dari enam tingkatan kemampuan yang dimiliki individu, yakni pengetahuan
(mengingat dan menghafal), pemahaman (menginterpretasikan), aplikasi
(menggunakan konsep untuk memecahkan suatu masalah), analisis (menjabarkan
suatu konsep), sintesis (menggabungkan bagian-bagian konsep menjadi suatu
konsep utuh), dan evaluasi (membandingkan nilai, ide, metode dan sebagainya).
Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif
mencakup watak perilaku siswa seperti perasaan, minat, sikap, emosi dan nilai.
Hasil belajar pada ranah afektif pada siswa terlihat ketika siswa mampu
menerima atau memperhatikan materi, menanggapi materi, serta mampu mengaplikasi
konsep-konsep yang telah diberikan dalam memecahkan masalah.
Ranah psikomotor berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan
kemampuan bertindak. Ada enam aspek yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan
dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan
kompleks, dan gerakan ekspresi dan intrepretatif.
Berdasarkan
uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan yang
diperoleh siswa melalui proses pembelajaran yang dilakukan secara kontinu yang
ditunjukkan dengan nilai tes yang terdiri dari penilaian kognitif, efektif, dan
psikomotorik.
Komentar
Posting Komentar